Postingan

Hal

Ketika kedua jiwa memutuskan untuk berjalan bersama Tidak ada kata yang menjadi penghalang untuk menanamkan rasa percaya Ketika kedua hati menjadi satu visi Ketika kedua jiwa terbalut dalam kata kita Ketika luka terobati dengan rasa Di situlah kita terikat dalam satu cinta Hal,  Ada satu hal yang perlu dicatat kamu dituntut untuk paham akan satu hal Kamu tidak bisa masuk ke seluruh ruangan dalam hatinya Meskipun seluruh hatinya sudah kamu miliki Mungkin, di dalam hatinya ada ruangan yang terkunci rapat  Satu hal yang perlu diingat Semua itu biarkan saja Karena di saat rasa penasaranmu tumbuh Mengenai isi ruangan yang terkunci rapat itu Mungkin akan membuat kamu terluka Kerena memiliki seluruh jiwa, hati, dan raganya bukan berarti  kamu  memiliki seluruh isi ruang hatinya Termasuk ruang hatinya yang terkunci rapat tanpa syarat ©leosaja

Pesta Lara

Mengikhlaskan yang pergi Membuat hati menjadi tentram Jika belum bisa lepas dari masa lalu  Janganlah menyambut orang baru Walau sekilas ku mengenal, terlihat sederhana dan melekat di ingatan 28•11•22 l.d.fernandatama 

Jiwa Dasar #1

Kala itu, api menyala Padam, Padam,  Jiwa ini..  Seiring jalannya lara Liku dan laku menyelimuti daku Kenang dan remang  Selalu menerkam Secuil kail menerkam dengan jail, Sejail langit melukis hidup yang terus menggigil Jiwa dasar.

Dirgahayu

Dirgahayu rindu Semoga panjang usiamu Di bawah jiwa yang lugu Dirgahayumu Menyiksa diriku Rindu... (2022) l.d.fernandatama

Sisa Rasa

Ketika nirmala yang menjelma Dalam sebuah rasa yang t'lah tiada Ketika itu berakhir, biarkan itu berakhir Ketika sudah berakhir biarkanlah saja Jangan berpikir tentang apa yang hilang Sadarilah apa yang t'lah diperoleh Ketika kehilangan tiba Di saat itulah aku menemukan siapa diriku Tak ada lagi rangkaian kata atau sebuah lema yang dapat mewakili sebuah kehilangan dan luka 18.12.21 L.d.fernandatama

Fase

Rasa yang ada,  tumbuh di atas timbunan tanya  Hanya ingin memastikan Rasa ini hanya sebatas suka, atau benar-benar jatuh cinta, pada hati yang kau bawa Takut, Takut jatuh rasa pada orang yang salah (lagi) 27.08.21 L.d.Fernandatama #jatuhcintapadasakithati

Sisa Kisah

Gambar
Hanya sisa hujan Yang tertinggal di sisi gelap malam Dulu pernah ber`angan  Dengan sederhana di balik ucapan Kini sudah lapuk dimakan waktu Harus ke mana mencari yang seperti mu?  Banyak yang datang  Tuk mencoba mengisi hati yang   luang Ku Paksakan menghilang, tak sanggup tuk mengulang Ku sadar, perlahan membunuhku Menantimu yang tak pernah mengingatku 18.08.21 L.d.Fernandatama

Biskuit Rasa Suatu Hari Nanti

Di sana,  Aku menatap mata  Menulis disetiap lema dengan pena, Aku bukan Sapardi yang bermimpi "Pada Suatu Hari Nanti" Aku hanyalah Joko Pinurbo,  Dengan ibadah puisinya  Dengan sepotong biskuit Khong Guannya, Rasa ini dinikmati sedikit demi sedikit bak biskuit Hati ini pernah berjuang, tapi isi hatinya bukan rasa ini  Bak toples Khong Guan berisikan rengginang Dibuka dan ditutup kembali, karena isinya tak sama  Ya, itulah rasa, ketika menetap di tempat yang tak tepat  210321 L.d. Fernandatama

Adiwarna Rasa

Sebuah ilusi yang menjadi narasi Membayangkan hadirnya setiap hari Tak kala purnama menjadi saksi Ketika malam aku meletakkan hati Menggiring tangan, otak, dan pikiran untuk berpuisi.   Diantara Eunoia yang lugu Membuat aku tersipu malu  tuk mencintaimu Ada satu pesan yang perlu kau tau Jika cinta terlalu rumit untukmu Merumitlah bersamaku, wahai adiwarna hatiku ! L.D. Fernandatama 01.03.21  

Tiba Rasa

Setiba mata bertatap, ku melihat betapa raga ini berharap Menyapa tuk berhadap, dengan sejuta harap   Tiba rasa, yang menjadi perantara Bak pujangga sedang merana Ku tau, kau ingin tiba Dalam hidupku yang penuh lara Dengan kode dan senyuman ria   Tak ada rasa takut tuk jatuh di ketinggian Tak takut tuk mengungkapkan, kata dan kalimat yang ingin ku utarakan “Aku cinta padamu!” Ku hanya takut pada jawaban yang kau berikan. L. D. Fernandatama (Februari, 2021) 

Mungkin ?

Mungkin Disetiap bait doa Selalu ku teteskan air mata Dalam luka ku coba tuk menyapa Mungkin Ku mati dalam lara Sudah saatnya mencoba tuk melupa Mungkin Masih berani kau berkata mungkin? Ku paling benci kata "mungkin" Mungkin Ada dua hal yang perlu kau tau Aku tak berhenti mencintaimu Aku hanya berhenti menunjukkannya. 09.11.2020 Leonardus Dimas Fernandatama

Pinus Pilu

Berjejer rapi setiap hari Dersik angin melambai-lambai Bak hati  yang sedang berandai-andai Si arunika bercahaya dan berseri Di pagi hari, merintih dalam hati Jika tak ingin memiliki Jangan bersikap seolah mencintai. 07.11.2020 Leonardus Dimas Fernandatama

Suatu saat nanti, "aku dan kamu"

Tak sedikit yang kau tau Tak sedikit yang kau mau Aku hanya diam membisu Bak dersik menghempas tubuhku Senandika ku dengan Tuhan Senantiasa ku panjatkan Jika kau bertanya hal apa yang lebih menyenangkan dari pelukan? Jika kau bertanya hal apa yang membuatku bahagia? Semua itu bukan tentang skincare, uang atau traveling Melainkan kamu adalah jawaban dari setiap doaku, yang ku panjatkan dari kejauhan.  22.10.20 Leonardus Dimas Fernandatama

Puan

Remamu nan segar Harum bak mawar Aku duduk dan bersandar Bersama jiwamu yang sabar Teriak malaikat kecil didalam raga Sedang apa kau disana? Ah, membuat aku sadar Candramawa menutupi kabar Tak pantas ku bersandar Menatap nayanika mu yang bisa ku dengar Jangan pergi tanpa kabar Aku puan yang tak ingin mati terdampar 14.10.20 Leonardus Dimas Fernandatama

Menatap Tuk Menetap

Menatap Tuk Menetap Menatap matamu Mengajak seluruh jiwaku tuk memilikimu Aku tak ingin menatap lalu meratap disampingmu Aku ingin menatapmu lalu menetap bersamamu Itulah kebahagiaan ku Mungkin, kata mereka sangatlah lucu Tapi kau tau? "Aku sungguh mencintaimu!" Leonardus Dimas Fernandatama  19 September 2020

Purnama bercerita

Kita adalah manusia yang pandai dalam menyembunyikan Pandai dalam memendam  Pandai dalam meyakinkan Termasuk rasa dan luka harapan Purnama bercerita Layaknya bagas kara Yang timbul dikegelapan dunia Bak kata indah dalam sajak sastra Purnama bercerita Terkadang, kita butuh ketenangan Sepasang telinga untuk mendengar Sepasang mata untuk menatap Purnama bercerita tentang kita Rawi cinta datang tanpa sengaja Senantiasa menjaga disetiap bait doa. Leonardus Dimas Fernandatama Juli, 2020

Rindu dibulan purnama

Purnama Engkau menyapa  Kini aku hanyut dalam dilema Seakan mengajakku kembali untuk menetap Meski kini kita tak saling tatap Purnama Aku harus bagaimana? Apa yang harus ku katakan? Sedang apa dia disana? Aku merindukan dirinya! Mungkinkah  dia merindukanku? Atau... Aku sudah terkubur ? Layaknya butiran debu, Yang diusir pergi saat menghampirinya Lalu, terlupakan dengan sendirinya. Leonardus Dimas Fernandatama Juni 2020

Rumah

Keluh kesah Hati resah Jiwa lelah Semuanya penuh kisah Menjadi saksi perjalanan hidup Ku terbaring dikasur dengan lampu redup Belajar memaknai arti hidup Merenungi setiap nafas yang ku hirup Rumah, Menjadi saksi gejolak dimasa perjuangan Bertengkar dengan orangtua Putus harapan Putus cinta Sampai membawa jiwa ini menjelma menjadi manusia dewasa Kini sudah saatnya pergi Meninggalkan setiap cerita Saatnya membangun kembali Rumah yang baru dengan kisah yang baru Dengan orang yang baru Bersatu didalam rumah tangga kehidupan.   Juni 2020

Rindu

Mengenalnya Aku bahagia! Bersamanya Aku gembira! Ku dibuat nyaman Oleh hangatnya senyuman Lentik indah matanya Dunia terasa hidup Benar- benar hidup! Hidup didalam rindu Yang mungkin hanya bisa ku ungkapkan Dengan kata demi kata Sang pemilik rindu Datanglah untuk hariku Meski hanya sebatas candu Aku mencoba untuk bahagia diatas rindu Juni 2020

Lekas Lepas

Dalam luka Ku coba menyapa dunia Kembali  dalam kehidupan nyata Melupakan kenangan yang pernah ada Saat ini, hatiku berharga Ku serahkan kenangan dan cerita Ku kembalikan pada Si pemlilik cinta Yang menjadi sutradara kehidupan dunia Hatiku kecil Tak kuat menahan kenangan  Kulepaskan perlahan Tuk kembali hidup tanpa candu. Juni 2020